Konsentrasi merupakan pemfokusan terhadap suatu objek. dimana kita mampu untuk menyelaskan antara kekuatan hati dan pikiran. tingkat konsentrasi seseorang akan mempengaruhi tingkat kepekaan mata batin(metafisika). jika tingkat konsentrasi kita tinggi/baik maka mata batin kita akan bisa merasakan peka untuk menerima suatu ilmu metafisika/energi. cara melatih konsentrasi tersebut mempunyai banyak cara. konsentrasi tersebut bisa melalui objek seperti lilin. konsentrasi dapat juga diartikan fokus. kekuatan konsentantrasi sangat penting untuk healing,meditasi, dan belajar.
berikut cara melakukan konsentrasi :
1. cari tempat yang nyaman, yang tidak berisik.
2. siapkan lilin,lalu bakar kemudian
3. duduk dengan posisi bersila seperti halnya meditasi
4. pandanglah api lilin tersebut, antara mata kanan dengan kiri, pandangan tertuju pada
objek yang sama yang anda lihat.
5. afirmasikan (ucapkan) dalam hati :"saya akan melatih kekuatan konsentrasi untuk
meningkatkan mata batin/belajar/aura).
6. pandanglah terus menerus api lilin tersebut hingga 15 menit.
7. setelah selesai ucapkan rasa syukur kepada allah.
cara lainnya:
1. cari tempat yang nyaman, di kamar misalnya, lebih baik malam hari. 2. buat titik hitam di dinding (harus dinding putih) dengan diameter titik kira-kira 2 cm.
3. duduk dengan posisi bersila seperti halnya meditasi
4. pandanglah titik tersebut, antara mata kanan dengan kiri, pandangan tertuju pada
objek yang sama yang anda lihat tanpa berkedip.
5. afirmasikan (ucapkan) dalam hati :"saya akan melatih kekuatan konsentrasi untuk
meningkatkan mata batin/belajar/aura).
6. pandanglah terus menerus titik tersebut hingga 15 menit.
7. setelah selesai ucapkan rasa syukur kepada allah.
latihan konsentrasi ini akan lebih baik jika dilakukan setiap hari. dan rasakan perbedaannya.
Adapun ramuan itu adalah :
1. Daun pepaya tua = 2 lembar
2. Kunyit = 3 - 4 buah
3. Temu ireng = 2 - 3 buah
4. Daun meniran = 3 - 4 pohon ( banyak tumbuh ditempat yang lembab, daunnya mirip daun duri yang ketika tersentuh kemudian menutup, tapi dibalik daun itu ada bintik bintik sebesar menir ( beras) )
5. Garam secukupnya.
Dicuci bersih, di blender, berikan air segelas, diperas dan diminum setiap 4 jam sampai pulih. Ramuan ini tidak ada effek sampingan.
Fungsi masing masing ramuan.
1. Daun pepaya, untuk membunuh virus
2. Kunyit sebagai anti biotik
3. Temu ireng menyembuhkan luka lambung, sekaligus menaikkan nafsu makan
4. Daun meniran untuk menaikkan trombosit.
5. Garam untuk menaikkan tekanan darah.
Julukan anak indigo sering dikaitkan dengan seorang anak yang memiliki kecerdasan luar biasa. tapi, tahukah kalian kalau julukan ini sebenarnya tidak dikenal di dunia psikologi?
Sebelum masuk ke topik Anak Indigo secara khusus, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu perbedaan antara Child Prodigy dan Indigo Child.
Child Prodigy Child Prodigy adalah seseorang yang dalam usianya yang masih muda sudah memiliki kecerdasan atau kemampuan setara level orang yang lebih tua. Julukan ini biasanya diberikan kepada anak yang berusia di bawah 15 tahun. Anak-anak yang memiliki otak jenius, dapat kita golongkan kedalam Child Prodigy.
Contoh orang-orang yang masuk ke dalam kategori ini adalah Mozart dan Picasso.
Indigo Child Di lain pihak, istilah Indigo Child atau Anak Indigo sama sekali tidak memiliki kaitan dengan kecerdasan anak. Julukan ini lebih condong digunakan dalam kaitannya dengan perilaku sang anak.
Perlu diketahui kalau Istilah "Anak Indigo" sebenarnya tidak dikenal di dalam dunia psikologi. Istilah ini hanya dikenal di kalangan penganut New Age yang merujuk kepada anak-anak yang dipercaya memiliki atribut psikologi yang tidak biasa.
Salah satu definisi Anak Indigo yang paling sering dikutip adalah definisi dari Lee Carroll. Ia mendefinisikan anak Indigo sebagai:
"Seorang anak perempuan atau laki-laki yang memiliki atribut psikologi yang baru atau tidak biasa yang kemudian menyebabkan mereka menunjukkan perilaku yang belum terdokumentasikan sebelumnya."
Jadi, jelas, anak Indigo adalah anak yang menunjukkan ciri perilaku tertentu dan tidak ada hubungannya dengan kecerdasan otak ataupun kemampuan paranormal.
Lalu, siapa yang pertama kali mengemukakan konsep ini?
Lahirnya Konsep Indigo Konsep anak indigo pertama kali dikemukakan pada tahun 1970an oleh seorang paranormal bernama Nancy Ann Tappe yang mencoba mengklasifikasikan masa dan kepribadian seseorang berdasarkan warna aura.
Dalam bukunya yang berjudul "Understanding your life through color" yang terbit tahun 1982, Tappe berkata:
"Setiap masa universal akan disertai dengan sejumlah besar orang yang memiliki warna aura yang sesuai dengan masa itu. Misalnya, orang dewasa sekarang kebanyakan memiliki warna biru atau violet. Dua warna itu adalah warna yang paling dibutuhkan pada masa transisi ini, masa Violet. Sedangkan pada masa yang akan datang, yaitu masa Indigo, warna-warna Indigo akan menjadi warna yang umum."
Dengan kata lain, Tappe membagi-bagi masa di dunia ini lewat warna, dan masa yang akan datang, yang disebutnya sebagai masa Indigo, warna Indigo akan mendominasi dan anak-anak yang lahir pada masa itu akan memiliki ciri-ciri tertentu yang bisa diobservasi.
By the way, bagi yang belum mengetahui, Indigo adalah nama sebuah warna pada spektrum elektromagnetik yang berada diantara warna biru dan violet.
Tappe mengaku menemukan pola energi indigo ini ada pada lebih dari 95% anak yang lahir dalam 10 tahun terakhir. Ia memprediksikan kalau Fenomena ini akan segera terjadi dalam skala global.
Ciri-ciri anak Indigo - Tappe Menurut Tappe, anak Indigo dapat dikenali dari ciri-ciri sebagai berikut:
Memiliki mata yang besar dan jernih.
Memiliki pemikiran yang lebih dewasa dibanding usianya.
Memiliki ingatan yang sangat kuat.
Memiliki keinginan untuk hidup dengan mengikuti kata hatinya.
Sensitif.
Anak-anak ini dipercaya akan mengubah kesadaran umat manusia dan membantu mengubah irama kehidupan manusia.
Dan menurut Tappe lagi, anak-anak inilah jembatan menuju masa depan.
Konsep yang dikemukakan oleh Tappe kemudian mencapai kemashyurannya pada tahun 1990an lewat tangan penulis lainnya.
Ciri-ciri anak Indigo - Lee Carroll Pada tahun 1998, paranormal lainnya yang bernama Lee Carroll dan istrinya Jan Tober juga menulis sebuah buku mengenai topik ini. Judulnya "The Indigo Children: The New Kids Have Arrived".
Buku ini dengan segera menjadi referensi utama bagi topik anak indigo. Namun, Cara Carroll mendapatkan konsepnya mengenai anak Indigo boleh dibilang cukup aneh.
Lee Carroll sendiri adalah seorang cenayang yang biasa menjadi medium bagi roh yang bernama Kryon.
Menurutnya, roh Kryon telah memberikan kepadanya beberapa cara untuk mengenali anak Indigo, yaitu dengan melihat ciri-ciri sebagai berikut:
Mereka hadir ke dunia dengan perasaan sebagai bangsawan dan kadang bersikap seperti itu.
Mereka memiliki perasaan "layak ada di sini" dan kadang terkejut ketika orang lain tidak mempercayainya.
Harga diri tidak terlalu penting. Mereka malah sering memberitahukan kepada orang tuanya "siapa mereka sebenarnya".
Mereka memiliki kesulitan untuk tunduk kepada otoritas mutlak.
Mereka seringkali menolak melakukan sesuatu yang tidak disukai seperti mengantri.
Mereka seringkali menjadi frustasi dengan sistem yang kaku dan tidak kreatif.
Mereka seringkali merasa punya cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu.
Mereka terlihat anti sosial dan susah bergaul, kecuali dengan anak yang sejenis dengannya.
Mereka seringkali menolak ketika didisiplinkan.
Mereka tidak malu untuk mengungkapkan apa yang dimaunya.
Kesepuluh ciri ini kemudian menjadi faktor sangat penting dalam memberikan label anak Indigo kepada seseorang.
Lalu, bagaimana sains modern menanggapi teori yang dikemukakan oleh para penulis New Age ini?
Anak Indigo dalam pandangan sains Seringkali, istilah indigo diberikan sendiri oleh orang tua yang melihat ada ciri-ciri anak indigo pada anak mereka. Ini membuat fenomena ini menjadi subyek kritikan para psikolog modern.
Ketika diteliti, kebanyakan anak-anak yang diberi label Indigo sebenarnya hanyalah anak yang mengalami Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Anak yang mengalami kelainan ini akan selalu mencari perhatian dan menjadi lebih hiperaktif.
Ciri-ciri anak yang mengalami ADHD sepertinya memang sesuai dengan ciri-ciri anak Indigo yang dikemukakan oleh Lee Carroll.
Namun, disinilah terjadi pertentangan antara penganut teori anak Indigo dengan para psikolog.
Para penganut teori Anak Indigo percaya kalau anak yang memiliki ciri-ciri Indigo adalah anak yang spesial. Carroll sendiri menulis kalau anak Indigo sering dianggap sebagai penderita ADHD oleh para dokter. Ia menyarankan orang tua sang anak untuk tidak memberikan bantuan medis karena ia beranggapan anak tersebut bukan menderita ADHD, melainkan memiliki karakteristik Indigo yang spesial.
Di lain pihak, para psikolog yang menemukan ciri-ciri Indigo di atas akan segera memberikan diagnosa ADHD dan menyarankan untuk memberikan bantuan medis. Mereka juga kuatir kalau saran para penulis seperti Carroll diikuti, akan membuat sang anak tidak mendapat perhatian medis yang memadai.
Karena itulah, para psikolog atau dokter lebih melihat fenemena anak indigo hanya sebagai ajang cari untung bagi penulis-penulis tertentu dan mereka tidak melihat adanya dasar sains yang memadai dari teori ini.
Sumber : http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/05/anak-indigo-teori-dan-konsep.html