Hubungan
antara Suku Maya dan Asia menarik minat
sejumlah sejarahwan dan antropolog. Pasalnya, candi-candi yang terletak di
kompleks Chichen Itza mirip dengan candi di Asia . Bahkan, ada pula yang persis dengan yang dimiliki Indonesia .
Lantas, bagaimana para ahli menjelaskan adanya persamaan antara bahasa Jepang
dan Bahasa Maya. Apakah Suku Maya dan Asia
berasal dari satu nenek moyang? Ataukah mereka pernah menetap di Asia, termasuk
Indonesia ?
Kompleks candi suku Maya di Chichen Itza dibangun sekitar tahun 502-522 Masehi. Ia merupakan bangunan peninggalan Suku Maya yang paling lengkap dan terawat dengan baik. Kompleks candi ini cukup luas dan tiap candi terpisah satu sama lain. Di tengah-tengah berdiri Candi El Castilo yang bentuknya menyerupai piramida dengan atap terpancung. Yang mengherankan, Candi El Castilo mirip dengan Candi Sukuh di Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah.
Kompleks candi suku Maya di Chichen Itza dibangun sekitar tahun 502-522 Masehi. Ia merupakan bangunan peninggalan Suku Maya yang paling lengkap dan terawat dengan baik. Kompleks candi ini cukup luas dan tiap candi terpisah satu sama lain. Di tengah-tengah berdiri Candi El Castilo yang bentuknya menyerupai piramida dengan atap terpancung. Yang mengherankan, Candi El Castilo mirip dengan Candi Sukuh di Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah.
Candi Sukuh sendiri terletak di sisi barat Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Bangunan yang ditemukan pada tahun 1815 ini dibangun pada abad XV. Awalnya, candi ini dianggap bercorak Hindu dengan adanya relief lingga yoni yang melambangkan kesuburan. Namun, melihat bangunannya lebih mirip dengan punden berundak yang umum pada masa megalitikum. Candi yang terletak di tempat yang sunyi ini hingga sekarang masih menyimpan misteri dan menjadi bahan perdebatan para sejarahwan nasional.
Tentang keterkaitan candi Suku Maya dan
Candi Tikal di Guatemala ada kesamaan dengan piramida Naksei Chan Crong di Angkor, Kamboja. Begitu pula dengan Candi di Paleque, Meksiko. Candi itu mirip dengan Candi Ajanata di India. Selain itu, simbol-simbol agama dan mitos binatang Suku Maya mirip dengan di Jawa dan Indocina. Dalam Mahabharata dan Ramayana terdapat pula suku dengan panggilan Maya. Bahkan, pada agama Hindu terdapat dewa bernama Maya.
Alonzo dalam bukunya juga mencatat keheranan seorang mahasiswa Jepang ketika bertandang ke
Keterkaitan Maya dan
Suku Naga menyebut angka 1-10 dengan: 1:Hun, 2:Cas,3:Ox, 4:San,5:Ho, 6:Usac, 7:Uac, 8:Uaxax, 9.Bolam, 10:Lahun. Sementara Suku Maya menyebut angka 1-10 dengan: 1:Hun, 2:Ca, 3:Ox, 4:Can, 5:Ho, 6:Uc, 7:Uac, 8:Uaxax, 9.Bolom, 10:Lahun.
Tak hanya di situ kemiripan kedua budaya bangsa
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Chich%C3%A9n_Itz%C3%A1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar