Energi
batin tidak jauh berbeda dengan jenis energi lain. Di beberapa tempat di bumi
ini ada yang menyebut energi batin sebagai Reiki,
Chi, Ki, Manna dan lain-lain, yang sering juga disebut Universal Life Force Energy. Namun pada
dasarnya sama, yaitu energi yang berasal dari jiwa, roh, batin, semangat, atau
sejenisnya yang berasal dari diri makhluk hidup. Tanpa energi batin ini, maka
kemampuan-kemampuan ajaib tersebut akan sulit dimunculkan. Untuk lebih
ringkasnya, berikut sejumlah jenis klasifikasi penerapan energi batin tersebut:
Telekinesis. Telekinesis
yaitu suatu kemampuan batin yang mampu menggerakkan obyek fisik tanpa menyentuh
obyek tersebut. Kemampuan ini juga termasuk merekonstruksi bentuk obyek tanpa
menyentuhnya. Sebenarnya telekinesis dapat dipelajari dengan mudah, asalkan
memiliki kemampuan konsentrasi yang tinggi dan memiliki energi batin yang
mencukupi. Kemampuan yang dekat dengan telekinesis adalah Psikokinesis. Kemampuan ini mampu
mempengaruhi psikologi seseorang atau makhluk hidup hanya dengan kemampuan
fikirannya. Kemampuan inilah yang sering disalahgunakan, seperti pengasihan,
gendam, hingga hipnosis.
Vision atau Penglihatan. Ada
dua kategori penglihatan, yaitu penglihatan terhadap benda halus atau makhluk
halus, dan penglihatan terhadap kejadian yang akan datang. Dua kemampuan
tersebut sebenarnya telah dimiliki oleh manusia sejak lahir, namun karena seiring
bertambahnya umur dan berkembangnya cara fikir kita yang cenderung
materialistik, maka kemampuan tersebut lambat laut hilang. Namun sebagian kecil
dari kita masih memiliki kemampuan tersebut dan itu bisa terjadi karena banyak
faktor, seperti keturunan, perilaku sufistik, hingga mengalami kejadian yang
hampir mati (Near Death Experience).
Materialisasi. Kemampuan
ini dapat menciptakan obyek-obyek fisik, bahkan dapat disentuh, serta mampu
menghilangkan obyek fisik. Kemampuan ini hanya mampu dilakukan oleh mereka yang
telah memasuki tahapan yang lebih tinggi dalam penguasaan energi batin. Ingat
cerita Sunan Kalijaga yang mampu mengubah bukit menjadi bukit emas? Itulah
salah satu kemampuan dari materialisasi. Kemampuan ini juga seringkali
disalahgunakan untuk hal-hal yang bisa mencelakakan orang lain, seperti santet
dan teluh.
Healing atau
Penyembuhan. Kemampuan ini yang
paling sering dipakai oleh para penggunanya. Selain secara teknis penggunaannya
lebih mudah, juga memberi kepuasan batin yang luar biasa apabila mampu
mengobati orang lain sehingga memperkuat kemampuan batinnya sendiri.
Transformasi. Memiliki
tingkat kesulitan yang tinggi, mereka yang memiliki kemampuan transformasi bisa
mengubah diri atau bagian tubuh sendiri menjadi sesuatu yang diinginkan. Contoh
kongkrit ialah kemampuan mengubah tubuh menjadi binatang, semisal harimau, atau
memunculkan api pada tangan. Kemampuan ini tentu secara riil sangat luar biasa,
namun dalam khasanah penggunaan energi batin, hal itu tidak mustahil untuk
dipelajari.
Levitation. Levitation adalah kemampuan tubuh untuk melayang di atas tanah tanpa bantuan.
Kemampuan ini sudah jarang dipelajari karena sulitnya mempelajari hal itu.
Sedangkan kemampuan lain yang mirip dengan levitation
adalah teleportasi. Teleportasi adalah suatu kemampuan yang mampu memindahkan
diri dari satu tempat ke tempat lain. Kemampuan ini juga sudah mulai jarang
dipelajari, namun di jaman dulu kemampuan ini dimiliki oleh para pemuka agama
atau para pertapa. Ilmu halimunan adalah salah satu contoh kemampuan
teleportasi.
Telepati. Telepati
adalah kemampuan untuk melakukan komunikasi batin atau fikiran dengan orang
lain. Ini merupakan salah satu kemampuan batin yang bisa dipelajari dengan
mudah. Kemampuan ini sebenarnya sangat dipengaruhi oleh konsistensi kita dalam
mengonsentrasikan fikiran kita.
Psikiometri. Energi
batin mempunyai sifat suka menempel pada barang-barang. Barang yang tipis,
seperti kertas atau kain hanya dapat menyimpan energi batin sedikit, dan dalam
waktu yang tidak lama. Benda padat, terutama logam mulia, akan menarik dan
menyimpan energi lebih banyak dan lama. Karena itulah semakin lama dan kuno
barang tersebut, semakin banyak energi yang terserap di sekitarnya. Ibarat pita
rekaman, bagi seorang yang berkemampuan psikiometri mampu mengungkap hal-hal
yang terjadi pada benda tersebut dengan hanya sekali sentuh. Bahkan kuno atau
tidaknya benda tertentu bisa diketahui. Cocok untuk mereka yang bekerja menilai
keantikan suatu barang.
Dowsing.Dowsing merupakan suatu bentuk kemampuan kuno yang sering
digunakan oleh orang baheula untuk mencari sumber-sumber air di dalam tanah.
Dulu menggunakan kayu yang berbentuk huruf Y, di mana ujung percabangan
dipegang oleh kedua tangan dan cabang yang lain dijadikan alat sensor mencari
sumber air. Apabila di area tertentu ditemukan sumber air, maka ujung sensor
tongkat akan terasa tertarik ke bawah. Dalam perkembangannya, ternyata
kemampuan dowsing bisa digunakan untuk mencari sumber minyak, bahkan sumber
tambang yang masih tersimpan di dalam tanah. Bahkan untuk mencari benda-benda
kecil yang terjatuh di lapangan atau ladang ilalang, dowsing pun bisa digunakan. Selain itu, dowsing mengalami perubahan bentuk yang
lebih praktis dalam bentuk pendulum.
Cukup dengan menyediakan peta wilayah, maka bisa ditentukan sumber-sumber air,
minyak, atau bahan tambang tanpa harus observasi ke lapangan langsung.
Sebenarnya
masih banyak kemampuan yang bisa disebutkan di sini. Meski begitu banyak
kemampuan yang bisa dimanfaatkan oleh energi batin, namun tidak semua kemampuan
tersebut cocok untuk diri kita. Di satu sisi kita memiliki kemampuan untuk
melakukan telekinesis, namun di sisi lain, kita sangat lemah pada kemampuan
telepati dan lainnya. Untuk itu, perlunya melakukan eksplorasi diri dimanakah
sesungguhnya kemampuan kita yang sebenarnya, karena tidak ada manusia yang
sempurna. Kita diciptakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sumber:
Joseph J. Weed. Wisdom of The Mystic
Masters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar